Tugas 4 Ekonomi Koperasi
PERAN KOPERASI DI ERA GLOBALISASI
Koperasi
sebagai suatu gerakan dunia telah membuktikan diri dalam melawan ketidakadilan
pasar karena hadirnya ketidaksempurnaan pasar. Bahkan cukup banyak contoh bukti
keberhasilan koperasi dalam membangun posisi tawar bersama dalam berbagai
konstelasi perundingan, baik dalam tingkatan bisnis mikro hingga tingkatan
kesepakatan internasional. Oleh karena itu banyak pemerintah didunia yang
menganggap adanya persamaan tujuan Negara dan tujuan koperasi sehingga dapat bekerja
sama.
Meskipun
demikian, dinegeri kita sejarah pengenalan koperasi didorong oleh keyakinan
para bapak bangsa untuk mengantar perekonomian bangsa Indonesia pada suatu
kemakmuran dalam kebersamaan dengan semboyan ‘makmur dalam kebersamaan dan
bersama dalam kemakmuran.’ Kondisi objektif yang hidup dan pngetahuan
masyarakat kita hingga untuk memilih menggunakan cara itu. Persoalan
pengembangan koperasi di Indonesia sering dicemooh seolah sedang menegakkan
benang basah. Pemerintah di Negara-negara berkembnag memainkan peran ganda
dalam pengembangan koperasi dalam fungsi regulaty dan development. Tidak jarang
peran development justru tidak mendewasakan koperasi.
Koperasi
sejak kelahirannya disadari sebagai upaya untuk menolong diri sendiri secara
bersama-sama. Oleh karena itu dasar self help and cooperation atau
individualitet dan solidaritet selalu disebut sebagai dasar pendirian koperasi.
Sejak akhir abad yang lalu gerakan koperasi dunia kembali memperbaharui
Globalisasi
merupakan hal yang tak bisa terbantahkan untuk konteks kekinian. Fenomena
globalisasi tak sekedar menjadi wacana yang diperdebatkan dalam diskusi publik,
melainkan sudah menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh sebagian besar
Negara. Sekarang seluruh umat manusia tidak lagi tersekat dan dibatasi oleh hanya
garis teritorial. Walau di lain tempat satu sama lain bisa saling berjejaring
dan berhubungan. Bahkan karena adanya arus globalisasi yang begitu kuat tentu
sesuatu yang terjadi disatu tempat bisa berdampak juga secara global. Contohnya
beberapa waktu lalu saat krisis global yang awalnya mengerogoti Amerika Serikat
juga berdampak belahan dunia lain termasuk negeri kita tercinta, Indonesia.
Bahkan dampaknya telah sampai ke pelosok- pelosok desa dan begitu menghancurkan
patron ekonomi desa. Seperti harga TBS (tandan buah segar) dan CPO merosot
tajam sampai nilai Rp.150/kg yang sebelumnya rata-rata diatas Rp.2000an/kg.
dilain pihak harga downstream product-nya sepert minyak goreng, margarine dan produk turunan
lainnya yang dikuasai pemodal besar relatif stabil dan bahkan cenderung naik.
Globalisasi
memang multidimensi namun tampaknya globalisasi ekonomi lah yang selalu
menghegemoni di belahan dunia manapun. Dampaknya begitu terlihat nyata dan
sangat terasa. Koperasi merupakan salah satu bagian dari penyelenggara
perekonomian yang kini dihadapkan pada tantangan jangka panjang dunia yang
semakin liberal dan kapitalsitik. Yang harus dihadapi oleh koperasi tiada lain
adalah raksasa-raksasa kapitalisme semacam Mutinational dan Transnational
Corporation (TNC’s /MNC’s) serta lembaga-lembaga keuangan dan perdagangan dunia
(International Monetery Fund(IMF), World Bank, World Trade Organization(W T O
)).
Globalisasi
memang tak akan jauh dari dari arus kapitalisme dan liberalisasi. Adanya
globalisasi memperlihatkan pada dunia tentang kontradiksi dan ketimpangan yang
begitu mencolok yaitu yang kaya semakin kaya yang miskin terus menerus menjadi
miskin dan semakin miskin. Globalisasi memang menjadikan mayoritas masyarakat
tak berpunya didominasi oleh minoritas masyarakat berpunya. Pasar bebas (free
market) sebagai topangan hidup kepentingan dari kapitalisme mendikte segala
bentuk kehidupan masyarakat, dan termasuk dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Koperasi yang sejatinya terlahir pertama kali di dunia dapat menjadi
solusi terbaik.
Seperti
yang kita ketahui bersama, terdapat perbedaan antara koperasi dunia dan
koperasi nasional, terutama pada sejarah dan asal-muasal berdirinya. Di negara
maju seperti Inggris, koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan
ketidakadilan pasar. Dimana ide ini dicetuskan pertama kali bertujuan untuk
menolong kaum buruh dan petani mengatasi masalah ekonomi dengan menggalang
kekuatan sendiri melalui koperasi. Ide koperasi itu kemudian menjalar ke
negara-negara maju lainnya.
Selain
itu, perundang-undangan yang mengatur koperasi di negara maju bermunculan
sebagai tuntutan masyarakat koperasi, untuk melindungi dirinya. Sedangkan pada
negara berkembang, koperasi dijadikan sebagai mitra negara yang turut membantu
perbaikan roda ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejateraan rakyat Indonesia.
"Koperasi
Bangkit untuk Kesejahteraan Rakyat", koperasi masih dan tetap penting di
era Globalisasi karena sejak era Presiden Soekarno hingga sekarang, setiap
kelapa negara selalu berusaha mensejahterakan rakyat Indonesia dan koperasi UKM
punya andil besar didalamnya. "Indonesia mempunyai sabuk pengaman pada
saat krisis 1998 yang membuat perkonomian negeri ini bisa tumbuh seperti
sekarang ini yaitu koperasi dan UKM. Oleh karena itu, koperasi dan UKM harus tumbuh
dengan baik kedepan.
Tidak
bisa dipungkiri kenyataannya pada koperasi Indonesia saat ini, belum begitu
efektif dalam mensosialisasikan dirinya ke khalayak umum secara menyeluruh, di
semua kalangan masyarakat. Padahal saat ini kita telah memasuki era globalisasi
yang sedikit-banyak memiliki pengaruh terhadap kondisi ekonomi di Indonesia.
Era
globalisasi adalah pintu gerbang bagi semua negara-negara di dunia untuk
melakukan perdagangan bebas. Naik-turunnya perdagangan internasional berupa
fluktuasi ekspor dan impor akan turut mewarnai wajah perindustrian negeri,
karena globalisasi bisa berdampak postif dan juga negatif.
Jika
barang impor terlampau menguasai pasar lokal / domestik, maka devisa negara
akan berkurang karena sama saja mematikan industri domestik. Sebaliknya, jika
Indonesia mampu mengembangkan diri dan terus belajar untuk menjadi lebih baik,
koperasi nasional sangat berpeluang besar dan mempunyai prospek cerah dalam hal
ekspor, yang nantinya akan menambah devisa negara dan menggairahkan produsen dalam
negeri untuk terus berkarya.
Saat
ini dunia perkoperasian di negara maju dan di negara berkembang memang tengah
menghadapi dinamika arus pasar global dan perdagangan bebas. Pengembangan
koperasi nasional pun seharusnya bisa bercermin pada koperasi kelas dunia.
Kompetisi modern memang tidak dapat dimenangkan sendirian. Karena itu, aliansi
sangat dibutuhkan untuk menjamin adanya sinergi kemasyarakatan. Bersaing atau
berada di tengah-tengah persaingan, merupakan perilaku normal dari badan usaha
dalam merebut pangsa pasar. Bekerja sama adalah perilaku luar biasa dari sebuah
badan usaha yang mutakhir.
Dampak globalisasi melalui perdagangan bebas
terhadap perkembangan koperasi ditanah air
Globalisasi
yang ditandai dengan adanya pergerakan barang, modal dan uang dengan bebas dan
perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing sama, yang mana era
globalisasi ini masuk ke Indonesia salah satunya melalui perdagangan bebas.
Untuk menganalisis dampak dari globalisasi melalui perdagangan bebas terhadap
perkembangan koperasi ditanah air, maka koperasi perlu diklarifikasi kedalam
tiga kelompok atas dasar jenis kopersi yaitu : (1) kopersi Produsen, (2)
Koperasi Konsumen, (3) Koperasi kredit.
Koperasi produsen terutama koperasi
pertanian memang merupakan koperasi yang paling kuat terkena pengaruh
globalisai. Koperasi pertanian diseluruh belahan dunia ini memang selama ini menikmati proteksi dan berbagai bentuk subsidi
serta dukungan pemerintah. Dengan diadakannya pengaturan mengenai subsidi,
tarif, dan akses pasar, maka produksi barang yang dihasilkan oleh anggota
koperasi tidak lagi dapat dinikmati perlindungan sperti semula, dan harus
dibuka untuk pasar impor dari Negara lain yang lebih efisisen.
Untuk koperasi-koperasi yang
menangani komoditi sebagai pengganti impor atau ditutup dari persaingan impor
jelas hal ini akan merupakan pukulan berat dan akan menurunkan perannya di
dalam percaturan pasar kecuali ada rasionalisasi produksi. Sementara untuk
koperasi yang menghasilkan barang pertanian untuk ekspor seperti minyak sawit,
kopi, dan rempah serta produksi pertanian dan perikanan maupun peternakan
lainnya. jelas globalisasi merupakan peluang emas. Berbagai kebebasan tersebut
berarti Membuka peluang pasar yang baru untuk peningkatan produksi dan usaha
bagi kopersi yang bersangkutan. Dalam konteks ini kopersi yang menanganai
produksi pertanian, yang selama ini mendapat kemudahan dan perlindungan
pemerintah melalui proteksi harga dan pasar akan mengahdapi masa-masa sulit.
Koperasproduksi harus mengubah strategi kegiatannya, bahakan perlu
mereorganisir kembali supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi. Untuk
kopersai produksi diluar pertanian memang cukup sulit dilihat dari arah
pengaruh liberalisasi perdangangan terhadapnya. Segala sesuatunua akan sangat
tergantung diposisi segmen kegiatan koperasi yang dibedakan dari para
anggotanya. Industry kecil misalnya sebenarnya pada saaat ini relative
berhadapan dengan pasar yang lebih terbuka. Mereka terbiasa dengan persaingan
dunia luar untuk memenuhi permintaan ekspor maupun berhadapan dengan barang
pengganti yang impor. Namun, cara-cara kopersi juga dapat dikerjakan oleh
perusahaan bukan kopersi.
Secara umujm kopersi didunia kan
menikmati manfaat dari adanyan arus globalisasi, karena pada dasarnya
globalisasi menciptakan perdagangan yang bebas yang akan selalu membawa pada
tingkat keseimbangan harga yang wajar serta efisien. Peniadaan hambatan
perdagangan akan memperlancar arus perdagangan dan terbukanya pilihan barang
dari seluruh pelosok penjuru dunia secara bebas. Dengan demikian konsumen akan
menikmatiu kebebasan untuk memenuhi hasrat konsumsinya secara optimal.
Penongkatan konsumsi masayarakat dunia akan mendorong peningkatan usaha
kopersai yang bergerak di bidang konsumsi. Selain itu, peniadan hambatan
perdaganagn oleh pemerintah melalui peniadaan non tarif barier dan penurunan
tarif akan menyerahkan mekanisme seleksi wahana masyarakat untuk Melindungi
diri dari kemungkinan kerugian yang imbul akibat perdaganagan bebas.
Kegiatan
koperasi kredit, baik secara teoritis maupun empiris terbukti mmpunyai
kemampuan untuk membangun segmentasi pasar yang kuat sebagai akibat struktur
pasar keuangan yang sangat tidak sempurna, terutama jika menyangkut masalh informasi.
Bagi koperasi kredit keterbukaan perdagangan dan aliran modal yang keluar masuk
akan merupakan kehadiran pesaing baru terhadap pasar keuangan, namun tetap
tidak dapat menjangkau para anggota koperasi. Apabila koperasi kredit mempunyai
jaringan yang luas dan Menutup usahanya hanya untuk pelayanan anggota saja,
maka segmentsi ini akan sulit untuk ditembus pesaing baru. Bagi kopersi-kopersi
jredit dinegara berkembang, adanya globaliasi ekonomi dunia akan merupakan
peluang mengadakan kerjasama dengan koperasi kredit dinegara maju dalam
membangun sistem perkreditan melalui sistem perkreditan melalui kopersi
koperasi kredit atau simpan pinjam dimasa mendatang akan menjadi pilar kekuatan
sekitar koperasi yang perlu diikuti oleh dukungan lainnya seperti sistem
pengawasan dan jaminan
Masalah Dan Tantangan Koperasi
Tantangan
yang dihadapi koperasi adalah sebagai berikut:
a)
Akses terhadap informasi pasar dan teknologi masih relatif rendah
Khususnya
dalam penerapan sistem administrasi dan keuangan yang masih tertinggal jauh
sehingga sulit bersaing dengan pengusaha lainnya. kurangnya pendidikan tentang pemanfaatan teknologi dalam
pemasaran maupun pengembangan koperasi dibidang lainnya, akan menyebabkan
koperasi sulit berkembang apalagi untuk bersaing dalam era globalisasi saat
ini.
b)
Akses terhadap sumber permodalan masih rendah.
Berdasarkan
pengamatan dan penelitian pada kenyataannya beberapa koperasi yang lebih
mengandalkan modal sendiri. Mereka cukup puas dengan modal yang dipupuk
sendiri, walaupun sebenarnya membuthukan tambahan modal dari pihak luar.
c)
Kapasitas Sumber Daya Manusia masih rendah
Faktor
budaya menjadi salah satu kendala rendahnya tingkat pendidikan formal
masyarakat juga tidak memberi kesepatan untuk terlalu banyak aktif dalam
berorganisasi. Hal itu menyebabkan mereka banyak yang menjadi tenga paruh waktu
dala koperasi. Dengan terbatasnya kapasitas sumberdaya manusia akan berpengaruh
pula dalam akses informasi pasar dan teknologi. Sehingga mengakibatkan koperasi
kalah bersaing dengan pelaku usaha yang lain.
d)
Keberadaan koperasi belum cukup dikenal apalagi mengakar kalangan masyarakat.
Belum dikenalnya keberadaan koperasi
dikalangan masyarakat merupakan masalah besar yang menjadi salah satu penyebab
sulitnya koperasi berkembang di indonesia, Berdasarkan pengamatan
terhadap beberapa kelompok masyarakat ternyata sebagian daripada mereka tidak
tahu akan keberadaan peran koperasi sebagai organisasi ekonomi yang dapat
memberikan bantuan dalam berbagai aspek perekonomian. Ada sebagian kelompok
lain yang takut ikut berorganisasi karena mereka menduga bahwa keikutsertaanya
harus membayar sejumlah uang.
Dengan
semakin berkembanganya perekonomian menuju kearah globalisasi ekonomi,
permasalahan yang timbul semakin kompleks, apabila koperasi tidak bisa
mengelola tantangan tersebut dengan baik maka akan timbul permasalahan sebagai
berikut:
1.
Hilangnya pasar produk ekspor kita karena kalah bersaing karena harga dan
kualitas produk kita kalah dibanding Negara lain di Asean
2. Semakin banyaknya produk impor di pasaran
dalam negeri yang akan mematikan usaha di Negara kita, contohnya saja Koperasi
yang semakin harus dapat bersaing
3. Masuknya SDM dari Negara lain yang mungkin
lebih berkualitas, yang akan menggusur tenaga keja dalam negeri Dengan semakin tingginya
peluang Koperasi yang semakin banyak dan berjalan dengan baik di Indonesia.
Strategi
yang Disiapkan Koperasi dalam Menghadapi Era Globalisasi
Pemberlakuan ACFTA Pada tahun 2015
lalu merupakan pengintegrasian secara ekonomi 10 negara di ASEAN. Semua aturan
mengenai investasi berlaku sama bagi 10 negara ASEAN. Oleh karena itu, koperasi
harus mempunyai strategi dalam menghadapi persaingan global.
Pertama
strategi pertumbuhan
yang cepat. Penambahan jumlah karyawan maupun unit bisnis sambil mempertahankan
bauran produk dan jangkauan pasar. Tindakan yang demikian itu akan mengubah
ukuran koperasi daripada ruang lingkupnya.
Strategi
kedua, yaitu, perubahan bauran produk. Bauran produk yang dirubah
senantiasa berdampak pada operasi koperasi di Indonesia juga strategi pemasaran
dan strategi penjualan dimana penambahan produk dapat dilakukan seperti dengan
akuisisi.
Strategi
ketiga, ialah perubahan jangkauan pasar. Fokus pasar dirubah pada bauran
produk yang sama sehingga menjamah pasar internasional atau jangkauan geografis
meluas dan menemukan konsumen sasaran yang baru.
Strategi
keempat tidak lain repositioning. Repositioning bertujuan mengubah persepsi
konsumen dan atau calon konsumen akan koperasi.
Strategi
yang kelima adalah diversifikasi. Diversifikasi dalam kenyataannya mencakup
juga penambahan produk dan perluasan pasar yang berhubungan dengan bisnis inti
maupun bukan bisnis inti.
Dan yang terakhir tidak lain strategi partnering. Kerjasama antara koperasi
untuk menciptakan suatu keunggulan bersaing.
Peluang koperasi dalam menghadapi
globalisasi
1. Tingginya
komitmen dan dukungan politik masyarakat, Pemerintah Daerah dan Lembaga
legistatif terhadap pembangunan ekonomi rakyat sebagai pelaku utama datam
perekonomian nasional dan domestik merupakan titik terang dalam perkembangan
koperasi saat ini.
2. Prospek
kemajuan terbuka lebar karena krisis ekonomi yang telah pulih akibat krisis
berkepanjangan. Pemerintah perlu menciptakan kesadaran masyarakat untuk ikut
membangun perekonomian Indonesia melalui usaha kecil menengah dan koperasi
3. Stabilitas
potitik dan keamanan yang relatif aman dan terjaga diharapkan dapat
meningkatkan daya beli dan keanekaragaman pola permintaan masyarakat.
4. Jumlah
penduduk yang sangat besar, berarti pasar dalam negeri akan berkembang lebih
besar sehingga memberi peluang untuk menumbuhkan usaha nasional.
5. Pemerintah
telah menetapkan arah pembangunan dengan penekanan pada pendidikan yang
diharapkan semakin Link and match dengan tantangan persaingan tenaga kerja dan
penciptaan wirausaha baru.
6. Globalisasi
mendorong kerja sama regional dan internasional yang pada gilirannya dapat
dimanfaatkan untuk memperkuat kemampuan koperasi.
7. Pemanfaatan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi peluang
kepada koperasi untuk meningkatkan kinerjanya.Dengan
perkembangan teknologi informasi, layanan internet mudah diakses dimana-mana.
Hal itu membuka peluang bagi koperasi untuk mendapatkan informasi tentang
peluang pasar. Juga bisa dimanfaatkan unuk mempromosikan poduknya melalui
internet.
Jurnal yang diambil dari EKSISTENSI KOPERASI : PELUANG DAN
TANTANGAN DI ERA PASAR GLOBAL oleh Purbayu Budi
Santosa dapat di ringkas sebagai berikut:
Peluang
dan Tantangan Koperasi Dalam Era Globalisasi
Pada waktu krisis moneter
dan ekonomi menghantam Indonesia, ternyata BUMS dan BUMN/BUMD banyak yang
kelimpungan gulung tikar, meninggalkan hutang yang demikian besr. Usaha Kecil,
Menengah dan Koperasi (UKMK) yang biasanya dianggap tidak penting dan
disepelekan justru sebagian besar dapat eksis dalam menghadapi badai krisis.
Dengan demikian sektor yang disebut belakangan (UKMK) dapat menjadi pengganjal
untuk tidak terjadinya kebangkrutan perekonomian, bahkan sebaliknya dapat
diharapkan sebagai motor penggerak roda perekonomian nasional untuk keluar dari
krisis. Sebagai misal banyak peluang pasar yang semula tertutup sekarang
menjadi terbuka. Contohnya, akibat mahalnya harga obat, yang sebagian besar
masih harus diimpor, produsen jamu (ada yang membentuk koperasi) mendapat
kesempatan memperlebar pasarnya dari pangsa yang lebih menyerupai "ceruk
pasar" menuju kepada pasar yang lebih bermakna.
Terlepas apakah
globalisasi benar-benar akan terwujud atau hanya impian ataupun kejadian hanya
bersifat parsial saha dan bahkan mungkin dalam bentuk yang sama sekali ebrbeda,
itu semata-mata rahasia Allah SWT. Seandainya globalisasi benar-benar terwujud
sesuai dengan skenario terjadinya pasar bebas dan persaingan bebas, maka bukan
berarti tamatlah riwayatnya koperasi. Peluang koperasi untuk tetap berperan
dalam percaturan perekonomian nasional dan itnernasional terbuka lebar asal
koperasi dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha)
yang kompetitif dibandingkan pelaku ekonomi lainnya. Tantangan untuk
pengembangan masa depan memang relatif berat, karena kalau tidak dilakukan
pemberdayaan dalam koperasi dapat tergusur dalam percaturan persaingan yang
makin alam kamin intens dan mengglobal. Kalu kita lihat ciri-ciri globalisasi
dimana pergerakan barang, modal dan uang demikian bebas dan perlakuan terhadap
pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama, maka tidak ada alasan bagi
suatu negara untuk meninabobokan para pelaku ekonomi (termasuk koperasi) yang
tidak efisien dan kompetitif.
Langkah-Langkah
Antisipatif Koperasi Dalam Globalisasi
Langkah pembenahan
koperasi, pertama-tama harus dapat merestrukturisasi hambatan internal, dengan
mengkikis habis segala konflik yang ada. Untuk mengganti mentalitas pencarian
rente yang oportunitis, dibutuhkan upaya penumbuhkembangan etos dan mentalitas
kewirausahaan para pengurus dan angota koperasi. Langkah-langkah inovasi usaha
perlu terus ditumbuhkembangkan. Kedua, pembenahan manajerial. Manajemen
koperasi dimasa datang menghendaki pengarahan fokus terhadap paasr, sistem
pencatatan keuangan yang baik, serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal
mendatang. Ketiga, strategi integrasi keluar dan kedalam. Dalam integrasi ke
luar, dibutuhkan kerjasama terspesialisasi antar koperasi maupun kerjasama
dengan para pelaku lainnya dengan prinsip saling menguntungkan. Ke dalam,
koperasi dituntut untuk menempatkan anggotanya sebagai pelaku aktif dalam
proses produksi dan distribusi dapat memenuhi suarat-syarat penghematan biaya,
pemanfaatan modal, spesialisasi, keorganisasian, fleksibilitas dan pemekaran
kesempatan kerhja.
Daftar pustaka :
Komentar
Posting Komentar