PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.


Nama   : Kalila Serin Xaviera

NPM   : 13217120

Kelas   : 3EA11

 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
1.      Sejarah dan Struktur Organisasi
a.       Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini mencanangkan suatukomitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa,praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritasperusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima. Akhirtahun 1980, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak dipasar Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulanOktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orang yang dibagi menjadi dua shift dan memiliki peralatan produksi sebanyak 3 line. Setiap line mempunyai kapasitas produksi sebanyak 18.000 pcs/jam, pada tahun 1993 penggunaan mesin meningkat menjadi 8 line dan pada tahun 1994 meningkat menjadi 10 line mesin. Sampai saatini telah beroprasi 14 line.
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari.Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
Adanya permintaan yang semakin meningkat menyebabkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan mendirikan pabrik II pada September 2007 dengan jumlah produksi 2 line yang memiliki kapasitas 2kali lebih besar dibandingkan kapasitas mesin produksi yang terdapat dipabrik I. Pada akhir tahun 2008 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Memproduksi copack  seperti Pop Mi dengan mengganti salah satu line Pabrik I dengan mesin yang dapat memproduksi copack .
Produk yang dihasilkan kelimabelas pabrik tersebut telah terstandarisasi secara menyeluruh, diantaranya bahan baku, parameter proses, mesin/peralatan, manpower  (tenaga kerja), dan barang jadi. Standarisasi yang berlaku di semua pabrik tersebut telah disertifikasi oleh SGS melalui sertifikasi International Standard Operation (ISO) termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain itu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga memiliki Sertifikat Hazard Analysis CriticalControl Point  (HACCP) dan Sertifikat halal yang berlaku untuk semua produk internasional.
Pada 21 Maret 1998 PT Indofood CBP SuksesMakmur Tbk. memperoleh sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001yang diserahkan di Jakarta pada 3 Maret 1999. Kemudian pada 5 Februari 2004 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. diperoleh sertifikasi ISO9001:2000 (ISO 9001 versi 2000) dari badan akreditasi SGS Internationalof Indonesia. Hal ini ditunjukan melalui slogan yang terdapat pada logo Indofood “The Symbol of Quality Foods” atau “Lambang Makanan Bermutu” yang mengandung konsekuensi hanya produk bermutulah yang dihasilkan. Produk bermutu tidak hanya dibuat dari bahan baku pilihan,tetapi diproses secara higienis dan memenuhi unsur kandungan gizi dan halal.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar,dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu,perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen. Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :
1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan
2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidakdigoreng melainkan dikeringkan.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.
Disamping produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. punturut memperhatikan pemasaran produk sehingga memungkinkan perusahaan untuk semakin berkembang. Berbgai cara kegiatan promosi dilakukan, seperti advertising (periklanan) baik itu di media cetak maupun media elektronik dan papan-papan reklame. Sedangkan kegiatan sales promotion meliputi pembagian hadiah baik secara langsung maupun tidak langsung melalui undian-undian berhadiah.
5 Pemasaran mi instan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dibagi kedalam dua wilayah pemasaran. Wilayah pemasaran I meliputi Bandung, Purwakarta, dan Sukabumi. Sedangkan untuk wilayah pemasaran II meliputi Tasikmalaya, Garut, Cirebon, dan Jati Barang.Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.Bandung adalah (1) memperluas bidang usaha secara terus menerusmelalui bidang usaha internal maupun pengembangan usaha strategis; (2)mengurangi biaya transportasi; (3) selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan; (4) mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan (5) berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kultur perusahaan ini dikenal dengan nama “CONSISTENT ”(Consumer, Innovation, Staff, Excellence, and Team Work ). Sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan ini bisa dilihat dari sisi konsumen,inovasi, karyawan, keunggulan produk dan kerjasama tim. Maksud dari akronim “CONSISTENT ” adalah keberhasilan perusahaan tergantung kepada kepuasan pelanggan, inovasi merupakan kunci pertumbuhan dimasa depan, staff yang handal merupakan aset terbesar perusahaan, kesempurnaan adalah pandangan hidup perusahaan, dan kerjasama tim menjadikan perusahaan ini sebagai pemenang.
·         1968 - PT Lima Satu Sankyu (selanjutnya berganti nama menjadi PT Supermi Indonesia) didirikan, pertama kali memproduksi Supermi sebagai mi instan pertama di Indonesia.
·         1970 - PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd (PT Sanmaru) didirikan sebagai salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group.
·         1972 - PT Sanmaru mulai memproduksi Indomie.
·         1982 - PT Sarimi Asli Jaya didirikan dan mulai memproduksi Sarimi.
·         1983 - PT Sanmaru mulai memproduksi Chiki.
·         1984 - PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru dan bersama dengan Salim Group membentuk perusahaan dengan nama PT Indofood Interna Corporation.
·         1986 - PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna Corporation melalui anak perusahaannya PT Lambang Insan Makmur.
·         1989 - PT Sanmaru mengakuisi PT Sari Pangan Nusantara, yang memproduksi makanan bayi bermerek SUN.
·         1989 - PT Sanmaru membentuk perusahaan patungan dengan PepsiCo, Inc yang memiliki merek FritoLay yang kemudian pada tahun 1994 berganti nama menjadi PT Indofood Fritolay Makmur dan mulai memproduksi makanan ringan seperti Chitato, Jetz, Cheetos dan Lay's yang kemudian pada tahun 2007 disusul dengan Qtela.
·         1990 - Indofood didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.
·         1991 - PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup bermerek Pop Mie.
·         1992 - PT Sanmaru melalui anak perusahaan Jangkar Jati Group diambil alih seluruh sahamnya oleh Salim Group.
·         1994 - PT Panganjaya Intikusuma berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
·         1995 - Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
·         1997 - Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis serta distribusi.
·         2004 - Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.
·         2005 - PT Indosentra Pelangi sebagai produsen bumbu, kecap dan sambal bermerek Indofood membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé bernama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia, mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
·         2006 - Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.
·         2007 - Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru.
·         2008 - Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.
·         2009 - Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.
·         2010 - Pada bulan Januari 2010, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur dan PT Ciptakemas Abadi digabung sepenuhnya ke dalam PT Indofood CBP Sukses Makmur. Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010. Peningkatan kepemilikan di Pacsari Pte. Ltd sebesar 10% menjadi pemilik 100%.
·         2011 - PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan, melakukan IPO diikuti dengan pencatatan saham di BEI pada tanggal 9 Juni 2011.
·         2011 - Mencatatkan saham PT Salim Ivomas Pratama (“SIMP”), anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan, di BEI.
·         2012 - ICBP mendirikan dua perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. (“Asahi”) untuk memasuki pasar minuman non-alkohol di Indonesia.
·         2012 - Sudono Salim, pendiri ICBP meninggal dunia di Singapura pada tanggal 10 Juni 2012. Tidak lama sesudah meninggalnya, salah satu produk mi instan dari Indofood, Indomie, menyelenggarakan program ulang tahunnya yang ke-40 tahun, pada bulan Agustus 2012 di Jakarta.
·         2013 - Menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages, perusahaan yang memproduksi minuman ringan bermerek Pepsi7 Up dan sebagainya. Akuisisi ini dilakukan oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur, yang masing-masing adalah 51% dan 49% dimiliki oleh ICBP.
·         2014 - Indofood masuk ke bisnis minuman ringan bernama Indofood Asahi dan mulai mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan Caféla Latte.
·         2014 - ICBP, melalui anak perusahaan patungannya dengan Asahi, mengakuisisi aset yang terkait dengan kegiatan usaha air minum dalam kemasan termasuk merek Club.
·         2014 - PT Indolakto menyelesaikan proses akuisisi 100% saham PT Danone Dairy Indonesia, serta pembelian merek dagang dan desain industri yang berhubungan dengan produk Milkuat.
·         2018 - Indofood, melalui produk IndomiePop Mie, Chitato dan Indomilk, menjadi sponsor resmi Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
·         2019 - Semua produk minuman ringan dari PepsiCo berhenti dijual di Indonesia setelah kontrak antara PT Anugerah Indofood Barokah Makmur dengan PepsiCo berakhir pada tanggal 10 Oktober 2019.


b.      Struktur Organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Struktur Organisasi perusahaan merupakan gambaran dari tanggung jawab perusahaan, tugas dan kewajiban serta kekuasaan yang ada pada perusahaan dalam rangka memberi isi dan arah terhadap perusahaan, untuk memudahkan personil dalam melaksanakan aktivitasnya mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan.
Bentuk struktur organisasi yang digunakan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah struktur organisasi garis dan staf. dalam organisasi ini terdapat dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalammenjalani organisasi, yaitu:
1.      Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis, dimana bawahan hanya mengenal satu atasan sebagai sumber kewenangan yang memberikan komando dan hubungan antara atasan dan bawahan bersifat langsung melalui garis wewenang;
2.      Orang yang melaksanakan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimiliknya, orang ini berfungsi untuk memberikan saran-saran kepada unit operasional, karyawan ini di sebut staf.
Kedudukan tertinggi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. seorang Manajer Umum (General Manager) dan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekertaris Manajer, Manajer Umum ini membawahi:
1.      Manajer Pabrik (Supervisor)
2.      Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/ ProdukJadi (Quality Control Raw Material/ Finished Gd Supervisor ).
3.      Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager )
4.      Manajer Pemasaran (Area Salesand Promotion Manager )
5.      Manajer Personalia ( Branch Personnel Manager )
6.      Purchasing Officer 


Manajer Pabrik (Factory Manager ) membawahi:
1.      SupervisorProduksi (Production Supervisor )
2.      Manajer Teknik ( Technical Manager )
3.      Manajer Gudang (Warehouse Manager )
4.      SupervisorPPIC (Production Planning and Inventory Control).

Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk ( BranchProcess Development and Quality Control Manager ) membawahi:
1.      Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Supervisor )
2.      Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/ Produk Jadi (Quality Control Raw Material/ Finished Gd Supervisor ).

Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager ) membawahi:
1.      Supervisor Keuangan (Finance Supervisor )
2.      Supervisor Pengontrol Pembiayaan (Cots Control Supervisor )
3.      Supervisor Akunting ( Accounting Supervisor ).
ManajerPersonalia ( Branch Personnel Manager ) membawahi:
1.      Supervisor Hubungan Industri ( Industrial Relations Supervisor )
2.      Supervisor Administrasi dan Gaji ( Administration and Wages Supervisor )
3.      Supervisor Jasa dan Layanan Umum (General Affair and ServiceSupervisor )
4.      Supervisor Keamanan (Security Supervisor )
5.      Supervisor Hubungan Publik (Pubic Relations Supervisor ).
Manajer Pemasaran ( Area Sales Promotion Manager ) terbagi ke dalam 2 wilayah yang membawahi ASPS ( Area Sales PromotionSupervisor ). 

1.            K
2.      Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

a.       Produk konsumen bermerek



b.      Bogasari
c.          Minyak goreng dan lemak

d.         Minuman ringan

3.      Konsumen yang dituju PT  Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
a.       Segmentasi Geografis
Produk mi instan Indomie dinilai cocok untuk seluruh masyarakat Indonesia. Indomie melakukan segmentasi geografis di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Indomie juga tidak hanya memasarkan produknya di Indonesia saja, melainkan di banyak negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, China, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Italia, dan Perancis. Bahkan, di Nigeria, Indomie menjadi sebuah produk mi instan yang sangat terkenal dan disukai sebagian besar masyarakat Nigeria. Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2015, Indomie dihargai Rp. 1.550,- per bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, pada tahun 2009 Indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus Indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, Indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Food, atau 99 Ranch Market. Produk Indomie diproduksi berdasarkan wilayah, sehingga cita rasa Indomie disesuaikan dengan lidah konsumen di setiap daerah, seperti contoh; Indomie rasa kari ayam yang dijual di pulau Jawa dengan Sumatera memiliki cita rasa yang berbeda walaupun perbedaan rasanya tidak terlalu jauh.

b.      Segmentasi Demografis
·         Segmentasi Berdasarkan Usia
Produk Indomie (goreng dan kuah) cocok dikonsumsi oleh usia remaja hingga dewasa. Bayi umur 06 bulan dianjurkan hanya mengonsumsi ASI ekslusif, sehingga produk ini tidak cocok untuk bayi. Pengembangan produk Indomie tidak ditujukan untuk bayi dan balita. Produk Indomie memliki rasa rempah yang kuat sehingga tidak cocok untuk balita. Usia remaja 15-24 tahun merupakan konsumen erbanyak yang mengonsumsi produk mi instan. Menurut studi MARS, jika dilihat dari usia konsumen, tingkat konsumsi mi instan terbesar adalah kalangan remaja berusia 15-24 tahun, yaitu sebesar 95,6%.  Namun demikian, baru-baru ini Indomie memproduksi sebuah produk inovasi baru yang dikhususkan untuk anak-anak, yaitu Indomie My Noodlez. My Noodlez merupakan mi pertama untuk anak-anak yang dibuat dengan bahan-bahan yang lebih aman bagi anak, yakni wortel dan rumput laut. Produk ini dibuat untuk anak-anak yang menyukai makan mi instan, sehingga dapat dikatakan bahwa Indomie melakukan segmentasi demografis berdasarkan usia ke kalangan anak-anak, melalui produk Indomie My Noodlez,
·         Segmentasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Pemasaran produk Indomie tidak difokuskan untuk laki-laki maupun perempuan saja. Indomie cocok dikonsumsi oleh siapa saja, semua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan.


·         Segmentasi Berdasarkan Pendapatan dan Pendidikan
Harga mi instant Indomie tergolong murah, sehingga dapat dibeli oleh siapa saja yang mengiginkannya. Produk ini ditujukan untuk semua kalangan, mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Mahasiswa sangat menggemari produk Indomie.Hal ini dikarenakan produk Indomie mudah didapat, harganya murah, dan rasanya yang enak. Produk Indomie sangat sesuai dengan kebutuhan rumah tangga maupun yang belum berumah tangga (anak-anak kos). 

c.       Segmentasi Psikografis
Hadirnya produk mi instan Indomie tentunya disambut antusias oleh masyarakat. Produk Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup cenderung konsumtif dan praktis. 

4.      Berapa banyak jumlah karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Dari data tahun 2016 PT terdapat 70.000 karyawan

5.      Sumber daya yang digunakan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Berikut ini hal-hal yang dilaksanakan dalam pengembangan talenta SDM di perusahaan Indofood:
  • Mengetahui kebutuhan karyawan sebagai cara mengoptimalkan kegiatan operasional perusahaan. maka dari itu, setiap pegawai harus bekerja secara profesional sesuai dengan tanggung jawabnya. Di lain pihak, perusahaan juga menghargai kebutuhan para pekerjanya dan mengadakan pelatihan untuk memperoleh hasil maksimal.
  • Mengadakan training untuk karyawan setiap bulan atau dalam kurun waktu tertentu. Tujuannya untuk mendapatkan SDM profesional dan juga ahli dalam bidang pekerjaan yang dikerjakan. Tenaga profesional, ahli dan terdidik tentunya akan membawa perusahaan menuju kemajuan dan perkembangan yang pesat.
  • Mengadakan pelatihan untuk karyawan baru agar mereka lebih mudah memahami seluk beluk berkarir dan budaya yang ada di perusahaan. Dalam pelaksanaannya, karyawan baru dilatih oleh karyawan senior agar lebih cepat tanggap dan cepat mengikuti serta beradaptasi dengan karyawan lainnya.
  • Memilih karyawan baru melalui seleksi. Serangkaian tes dan persyaratan yang harus dipenuhi calon karyawan saat hendak masuk perusahaan dimaksudkan untuk mendapatkan SDM yang benar-benar unggul di bidangnya. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah paham dan dapat segera bekerja setelah menerima penjelasan singkat.
  • Menawarkan jenjang karir dan promosi jabatan sebagai stimulasi untuk memicu kemampuan setiap karyawan mengembangkan diri demi memajukan perusahaan. Penawaran tersebut juga diharapkan dapat menjaga loyalitas para pekerja kepada perusahaan.
  • Menjalin hubungan baik dengan karyawan. Strategi ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kesenjangan sehingga semua orang tetap memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan omzet dan keuntungan.
6.      Perusahaan yang menjadi pesaing dalam PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
a.       PT Wings Surya
PT Wings Food, perusahaan ini sama-sama bergerak dibidang makanan atau mie sedap khusus nya. Mie Sedaap adalah mi instan populer kedua di indonesia, diproduksi oleh wings food. Diluncurkan pada tahun 2003, tiga puluh tiga tahun setelah indomie
ü Strategi pemasaran perusahaan pesaing
·         Promosi yang sangat gencar. Kalau mau mengingat jauh sebelum Mie Sedap dilaunching, perusahaan telah memasang iklan diberbagai media dengan iklan yang sangat gencar namun tanpa menyebutkan identitas produk tersebut. Hasil dari iklan tersebut adalah seluruh konsumen di Indonesia menunggu hadirnya produk dan akan tersugesti untuk mencoba produk baru tersebut.Untuk promosi diberbagai media ini, perusahaan berani mengeluarkan budget promosi yang sangat besar, namun tetap memperhitungkan impact-nya.
·         Strategi lain yang ditempuh Mie Sedap pada saat launching adalah bermain di harga pasaran ekonomis (low end) namun bumbu mi yang diberikan kelas premium.
·         Strategi utama lain yang tidak boleh diabaikan adalah distribusi. Mie Sedap membangun jaringan distribusi yang merata dari tingkat grosir sampai tim motor yang menjelajahi warung-warung kecil.
·         Mie Sedap bukan hanya berhasil menjadi pemenang di dalam negeri, mereka sudah merambah keluar negeri.
7.      Perusahaan yang menjadi investor/kerja sama dalam PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan salah satu perusahaan yang sudah go public, artinya seluruh masyarakat bisa menjadi investor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk salah satunya dengan menanam saham nya di perusahaan ini.
Lembaga Profesional dalam PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, yaitu:
a.       Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja
Indonesia Stock Exchange Building
b.      Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registra
c.       Pemeringkat Rating
PT Pemeringkat Efek Indonesia
d.      Wali Amanat
PT Bank Mega Tbk

8.      Cara perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dapat berkembang dan mendapat citra baik di mata masyarakat
a.       Production Strategy (strategi produksi)
Berikut ini adalah strategi produksi yang dilakukan oleh Indofood untuk menembus pasar Internasional:
1.      Melakukan inovasi terus menerus
Inovasi dari segi kualitas dan rasa terus dikembangkan dengan menyesuaikan pada hasil riset terhadap keinginan dan selera konsumen. Dengan pasarnya yang luas hingga ke mancanegara, Indofood juga mengembangkan rasa Indomie berdasarkan wilayah. Banyak sekali varian rasa yang telah dikeluarkan oleh indomie sebagai contoh: indomie goreng cabe ijo, indomie goreng sate, indomie goreng rasa cakalang, indomie goreng rending, dsb.
2.      Membangun pabrik di luar negeri
Indofood dalam melakukan ekspansi, selain mengekspor indomie, mereka juga membangun pabrik produksi indomie di luar negeri. Selain di Malaysia, Indofoof juga telah membuka pabrik di benua Afrika, antara lain Afrika selatan, Mesir, Nigeria, dan Kenya.
3.      Standarisasi produk
Indomie merupakan makanan khas Indonesia yang mempunyai cita rasa tinggi. Salah satu keunggulan indomie adalah cita rasa yang dapat diterima di seluruh dunia. Bahkan banyak dari wisatawan Indonesia yang berkunjung ke luar negeri, mencari indomie sebagai pelepas rindu dengan masakan Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan produksi yang dilakukan indomie telah terstandarisasi di seluruh pabriknya di dunia, baik dari segi kemasan dan produk untuk mempertahankan kualitas dan rasa.
Karakteristik utama perusahaan dalam kegiatan produksi indomie bersifat mass production. Artinya ialah, variasi barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar. Indomie fokus dalam penguatan cita rasa dan brand untuk produk-produk yang sudah ada. Hal ini terlihat dari desain kemasan yang tidak banyak berubah, dan cenderung kaku. Tidak ada inovasi dalam desain produk dan kemasan dimaksudkan untuk menguatkan brand dan ingatan konsumen akan indomie.
4.      Mempertahankan kualitas
Untuk menembus pasar internasional, perusahaan mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan untuk menjamin mutu produk yang selalu prima.
Produksi Indomie khususnya juga memperhatikan keamanan bagi customer.Namun bukan saja sekedar soal keamanan produknya, namun lebih dari itu, yakni proses produksi harus sesuai standar internasional. Kedua, bahan baku yang diperoleh harus dari kebun atau pertanian yang sudah memenuhi standar good coming practice. Indofood juga telah memenuhi persyaratan standar internasional bagi eksportir untuk masuk negara tertentu dalam bentuk sertifikasi ISO 9001: 2008, HACCP (Hazard Analysis & Critical Control Points) dan sertifikat halal. Karena bila tidak ada jaminan keamanan tersebut, retail shop tidak mau menjual karena ditolak oleh konsumen.


b.      Placement strategy (strategi penentuan lokasi)
Group Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.
Variabel variabel yang dapat dianalisa dalam strategi penempatan lokasi PT. Indofood adalah:
1.      Saluran distribusi
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para Produsen berhak menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Sedangkan untuk tahapan distribusi Indomie adalah dari Produsen → Wholeseller → Retailer → Konsumen. Karena, produk mi instan tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga produk Indomie tidak masalah jika mengunakan saluran distribusi yang panjang. Contoh saluran distribusi Wholeseller sudah hampir menyeluruh ke semua wholeseller-wholeseller besar diseluruh Indonesia seperti Giant, Hypermart, Carefour dan lain sebagainya, dan juga retailer seperti Indomaret dan penjual warung-warung kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia
Daftar distributor utama PT. Indofood :
·         PT. Indomarco Adi Prima
·         PT. Tristama Makmur
·         PT. Putri Daya Usaha Utama
·         PT. Cemaco Mandiri Corporation
·         PT. Cereko Reksa Corporation
Selebihnya di distribusikan melalui lebih dari 50 distributor dan subdistributor independent, untuk selanjutnya didistribusikan ke 160.000 pedagang eceran di seluruh Indonesia.
 Sedangkan untuk di pasar luar negeri seperti di Amerika dan Australia produk Indomie dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Food, dan 99 Ranch Market.
2.      Wilayah penjualan
 Akhir tahun 1980 PT. Indofood mulai bergerak di pasar Internasional dengan mengekspor mi Instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika, bahkan konsumen dari Nigeria merupakan yang terbesar di seluruh dunia. Untuk di Indonesia sendiri penjualan Indomie sudah menyeluruh dari sabang hingga Merauke, bahkan di Yogyakarta agen-agen bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung- warung seperti Burjo ( warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mi instan/mie goreng sebagai menu utama) yang berjumlah ratusan.

3.      Lokasi gerai
Lokasi gerai sudah ada di Indonesia beberapa negara ASEAN dan juga Amerika dan Eropa. Lokasi pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang , Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup untuk didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
4.      Tingkat dan lokasi persediaan
Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki oulet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
5.      Sistem transportasi
Saat ini PT. Indofood sudah memiliki lebih dari 1200 kendaraan operasional yang kegiatan pemasarannya memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya kepada masyarakat melalui penjualan sendiri yang beroperasi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan untuk wilayah diluar wilayah-wilayah tersebut maka dilakukan penjualan tidak langsung melalui distributor lalu pengecer dan grosir baru ke konsumen akhir.
c.       Promotion strategy (strategi promosi/periklanan)
Indomie memiliki tagline yang sangat sederhana namun sangat pas dan ringan untuk didengar dan diingat oleh masyarakat yaitu, ―Indomie seleraku‖ sedangkan nama atau merk indomie menjadi salah satu keberhasilan dari memilih nama produk sehingga produk tersebut banyak dikenal khususnya oleh masyarakat Indonesia. Nama yang singkat, sederhana namun unik, mudah diingat, menjadi beberapa faktor dari keberhasilan tersebut. Masyarakat Indonesia sendiri beranggapan bahwa nama atau merk indomie berasal dari kepanjangan Indonesia-mie sehingga menimbulkan asumsi bahwa indomie membawa jati diri bangsa.
Indofood meluncurkan strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih menunjukkan jati diri Indofood sebagai market leader. Hampir semua brand dalam portfolio-nya disegarkan kembali dengan kampanye baru maupun peluncuran produk baru. Indomie disegarkan dengan kampanye ‖Selera Nusantara‖ yang lebih modern.
Salah satu promosi indomie yang cukup unik adalah dengan mengajak konsumen untuk bercerita seputar pengalamannya bersama indomie. Dengan tema Semua orang punya cerita Indomienya, apa ceritamu?, Cara ini juga tergolong cukup sukses dilihat dari antusiasme masyarakat dalam mengirim cerita-ceritanya tersebut dan dimuat dalam media elektronik yaitu iklan televisi. Dan melalui kampanye ini juga, Indomie menguatkan Brand Engagement-nya dengan para pecinta Indomie, dan tentunya akan semakin menguatkan Brand Loyalty terhadap Indomie.
Mengapa indomie dapat terkenal hingga mancanegara? Indomie secara tidak langsung terpromosikan karena sering menjadi salah satu bantuan makanan untuk korban bencana alam baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Banyak warga negara Indonesia di negara lain yang sering membawa produk ini ke negara mereka tinggal sebagai salah satu makanan instant favorit. Indomie kini bukan hanya dapat dijumpai di Indonesia, tetapi juga di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara di Asia, Afrika bahkan Eropa.

d.      Customer Relationship (strategi menjalin hubungan dengan konsumen)
1.      Noodle community
      Melalui jaringan Noodle Community, Indofood bisa menjalin hubungan baik dengan customer. Dalam beberapa negara maju, noodle atau mie sudah diapresiasi dan memiliki komunitas tersendiri bagi penggemarnya. Sebagai contoh, Australia memiliki komunitas bernama Noodle Culture. Ini adalah cara bagi Indomie untuk menembus pangsa pasar tersebut dan merebut hati komunitas Noodle Culture.
      Bagi orang-orang seperti mereka, memakan mie adalah suatu bagian dari culinary taste, apalagi dengan bermacam varian rasa. Jadi mie instant dapat dipandang sebagai makanan yang bercita rasa dan bukan sekedar makanan darurat seperti pada kondisi bencana alam yang kita ketahui. Sedangkan untuk negara yang belum memiliki komunitas ini, Indomie dapat masuk sebagai pioneer untuk membuat komunitasnya.
      Noodle shop di Indonesia yaitu warkop atau warung kopi.Warkop biasa menjual kopi, susu, dan Indomie. Sesuatu yang sangat lazim ditemukan di Indonesia, namun langka di negeri lain. Hal ini dapat dikemas dalam bentuk berbeda. Konsep Noodle Shop adalah menjadi tempat nongkrong seperti layaknya Coffee Shop, namun menu utama di sini adalah Indomie.
2.      Distribution Channel
Indomie biasanya didistribusikan dalam jumlah besar melalui supermarket / hypermarket, seperti Carrefour, HERO, WalMart, 7 Eleven dan banyak supermarket lainnya. Selain melalui swalayan, Indomie juga bisa dijual melalui Warkop atau Noodle Shop yang diusulkan dalam inovasi ini. Noodle Community yang sebelumnya diterangkan juga memiliki channel untuk mengadakan event sebagai sesama pecinta mie, di sinilah Indomie bisa berkonstribusi ke dalam market tersebut.
3.      Partner
Partner penting bagi Indomie dalam proses Go International adalah Supermarket dan Noodle Shop. Dengan menjadi supplier dari tempat-tempat tersebut maka Indomie akan memiliki konsumen tetap dan siap untuk ekspansi ke negara-negara lain.
4.      Health institute
Selain itu Indofood memiliki akses dengan institut-institut kedokteran untuk mengklarifikasi seberapa berbahaya dampak mie instant yang dikonsumsi secara berlebihan dan penyuluhan mengenai frekuensi makan mie berikut dengan analisis nutrisi yang dibutuhkan para pecinta mie supaya tetap hidup sehat dengan menikmati makanan kesukaan mereka.
5.      Supply chain/activity configuration
Yang dibutuhkan oleh Indomie untuk Go International dalam supply chain dan activity adalah pabrik yang siap untuk dijalankan di negara-negara besar. Event Management untuk mengadakan event dengan Komunitas Noodle. Advertising Management untuk membentuk konsep advertisement yang berbeda-beda sesuai dengan target market tiap negara. Business Branch Manager sebagai badan manajemen dari setiap negara tempat ekspansi. Logistik apabila diperlukan untuk menekan cost dari export.
6.      Media cetak dan elektronik
Lagu dan banner. Iklan seorang rapper bernama Jesse Two Ocean (J2O) dari London, Inggris menyanyikan lagu RAP tentang kegemaran kesehariannya mengkonsumsi Indomie yang berjudul ―Indomie‖. Diproduksi oleh Acen.
Di salah satu ruas jalan tol menuju kota Makah, ada banner raksasa yang memuat iklan Indomie sebagai bukti betapa makanan satu ini sudah menancapkan kekuasaannya sebagai salah satu produk makanan yang digemari di Saudi. Iklan-iklan Indomie pun memiliki jam tayang cukup tinggi di beberapa stasiun televisi lokal Saudi. Sering juga menjadi sponsor acara-acara local. Indofood sendiri selaku produsen dan distributor Indomie punya pabrik dan kantor di Saudi.
e.       Pricing strategy (strategi penentuan harga)
Penetapan harga produk mie instan di Indonesia berbeda dengan produk Indofood lainnya, hal tersebut dikarenakan dalam menentukan harga mie instan Indofood membidik 2 target pasar yaitu kalangan menengah ke atas dan kalangan menengah ke bawah. Untuk membidik target menengah ke atas, Indofood menggunakan Indomie sebagai produk yang digunakan. Dengan sudah dimilikinya brand mie instan dan produk yang lebih elegan, strategi harga Indomie ditentukan dengan memilih strategi harga di atas rata-rata pesaing atau sedikit lebih mahal, namun juga diimbangi dengan kualitas produk yang baik. Sementara itu untuk target mengah ke bawah, Indofood meluncurkan Supermi dan Sarimi, dan strategi harga yang digunakan ialah menggunakan strategi harga sama dengan rata-rata pesaing.
Namun di luar negeri, harga Indomie masih tergolong murah jika dibandingkan dengan mie instan dari negara lain. Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2014 sebesar Rp 1.800,00. Di tahun 2010 indomie dihargai Rp. 1350,00 per bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, tahun 2014 indomie dijual dengan harga 69 sen per bungkusnya atau Rp5.700,00, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Foods, atau Ranch 99.
Metode penetapan harga yang dipilih adalah metode mark up pricing, karena dengan metode ini dapat menentukan laba yang kita inginkan. Selain itu metode ini merupakan metode yang paling mudah dan hanya menetapkan laba yang di inginkan. Contohnya yaitu laba yang diinginkan dari penjualan indomie adalah 50%. Cost/unit=Rp 900. Harga mark up=Rp900:(1–0,5)=Rp 1.800/pcs. Indomie akan dijual dengan harga yang rendah terlebih dahulu. Selain itu indomie akan menjadi sponsor – sponsor event yang besar dan sumbangan kemanusiaan dengan tujuan agar produk ini lebih dikenal oleh masyarakat luas. Biaya event dan kemanusiaan dibebankan ke produk=Rp150/pcs. Image=Rp50/pcs=Rp 200/pcs. Harga akhir yang diambil adalah Rp2.000/pcs
Bahan pengawet merupakan salah satu zat yang memang diperlukan dalam distribusi makanan yang diawetkan. Tanpa bahan ini maka setiap makanan akan menjadi cepat busuk dan kadaluwarsa dan tidak layak dimakan atau dikonsumsi. Tentu saja semakin sedikit campuran bahan pengawetnya akan menjadikan produk ini mahal karena harus ditanggung dengan sistim distribusi secara khusus yg menghemat waktu dan kalau ada yg kadaluarsa harus dimusnahkan.Tentu saja produsen makanan akan berhitung dengan cermat mana yang akan didahulukan. Di negara seperti Taiwan yang menuntut adanya bahan pengawet yang berkadar rendah, maka mie instant akan cepat kadaluarsa sehingga menjadi lebih sedikit mahal karena cepat rusak.
f.        Lingkungan Internal dan External Perusahaan
1.      Lingkungan internal (mikro)
·         Konsumen
     Konsumen indomie tidak hanya ada di indonesia saja tetapi berada di australia. Indomie  merupakan makanan kegemaran di asutralia, hal ini bisa dilihat dari toko-toko yang selalu kehabisan stok karena permintaan akan indomie di australia cukup banyak. Hal ini juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat australia yang membutuhkan makanan cepat saji karena kapadatan jam kerja dan banyaknya netizen. Di Australia, tahun 2009 indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya.
·         Pesaing
      Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan indomie. Sehingga konsumen yang terpengaruh harga akan lebih memilih mie sedap.
      Pesaing indomie di australia adalah  makanan pasta. Tetapi tetap saja indomie dapat lebih unggul karena indomie memiliki ke khasan rasa dan harga yang lebih murah harga 1 dolar per 3 bungkus, dan penyajiannya juga mudah serta cepat.
      Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Indomie sangat dikenal dengan taglinenya, "Indomie Seleraku".Pada tahun 2008 Indomie melakukan inovasi dalam promosinya dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie.
·         Pemasok
      Grup Indofood merupakan perusahaan “Total Food Solutions”, dengan kegiatan usaha yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan operasional. Grup Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya sangat dikenal di seluruh nusantara. Produk-produk Grup Indofood antara lain mi instan, dairy, bumbu penyedap makanan, makanan ringan, makanan bayi, tepung terigu, pasta, biskuit, minyak goreng, margarin dan shortening. Merek-merek produk Grup Indofood merupakan merek terkemuka di pasar domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
·         Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
(1) manufaktur → konsumen,
(2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
(3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen
(4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan distribusi Indomie terbukti, dalam The Most Powerfull Distribution Performance tahun 2007, yang mencapai 95%. Karena pendistribusian indomie sangat baik, maka Indomie mudah di dapatkan oleh kosumen dimanapun.
·         Sumber daya manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

2.      Lingkungan eksternal (makro)
·         Ekonomi
      Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood berhasil menguasai 90% pasar mie instant di Indonesia. Sedangkan untuk di Australia, Indofood dengan kategori mie instant berhasil menguasai hingga 70%. Oleh karena itu, harga Indomie di Australia sendiri senilai 69 sen atau kurang lebih Rp. 5700,-. Selain Indomie, Indofood memproduksi sejumlah merek mi instan lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun, Indomie menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan dari divisi mi instan Indofood. Pada 2009 lalu, total nilai penjualan mi instan meningkat 7,2 persen menjadi Rp11,68 triliun dari Rp10,90 triliun di 2008. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya volume penjualan dan kenaikan harga pada 2008 dan 2009. Peningkatan penjualan dan turunnya biaya produksi menaikkan marjin laba usaha divisi ini menjadi 11,8 persen pada tahun 2009 dari 4,1 persen pada 2008. Sudah bertahun-tahun PT. Indofood bertahan di pasar Australia bahkan begitu digemari oleh warga Australia. Daur hidup produknyapun, tetap berada di puncaknya bahkan mengalahkan mie instant dari negaranya sendiri maupun negara luar lainnya. Tetapi dengan harga Indomie yang begitu tinggi dibandingkan di Indonesia, perusahaan tetap saja harus membayarkan pajak usaha dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hingga kini, permintaan Australia terhadap produk PT. Indofood tetap meningkat dari tahun ke tahun. Itu yang membuat perusahaan ini bertahan di pasar Australia hingga sekarang
·         Sosial dan budaya
      Faktor sosial dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari masyarakat. PT. Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya sebelum akhirnya mampu menguasai pasar baik di dalam negeri maupun diluar seperti Australia. Tata nilai dan sikap masyarakat mempengaruhi.
      Gaya hidup masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang instan seperti halnya pangsa pasar Indofood di luar negeri seperti Australia, mayoritas masyarakatnya mayoritas orang-orang yang sibuk sehingga hal ini menjadi peluang bagi Indofood untuk memasuki pasar yang akan mempengaruhi pada permintaan produk terhadap perusahaan.
·         Teknologi
      PT. Indofood harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi terhadap kegiatan operasional perusahaan serta pemahaman tentang kemampuan perusahaannya dalam menciptakan produk. Perkembangan teknologi ini, selain dengan menunjang tercapainya tujuan perusahaan dapat juga menjadi ancaman bagi merosotnya produktifitas perusahaan. Perusahaan Indofood yang dibentuk di Australia, pastinya memiliki mesin-mesin canggih untuk memenuhi permintaan masyarakat Australia terhadap Indomie. Teknologi lain seperti internet dan social-network lain juga ditempuh PT. Indofood untuk memasarkan produknya.
·         Demografi
      Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini menargetkan kepada konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena akan kurang pantas jika dikonsumsi oleh batita (bayi dibawah tiga tahun) mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih baik, makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi apabila untuk dikonsumsi sekali-kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria maupun wanita. Dari sisi penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri masih cukup terjangkau di Australia bila dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga mereka per tahun.
·         Geografi
Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni Indonesia dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia. Pada titik batasnya yang terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah beberapa kilometer saja. Pada gambar diatas, terlihat  Ibu kota negara dan ibukota propinsi di Indonesia; Ibukota nasional dan ibukota negara bagian di Australia. Dengan letak geografis negara Australia dengan negara Indonesia yang lebih dari sekedar dekat, memudahkan pengiriman (proses eksport-import) produk mie instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi biaya penyimpanan gudang, biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat dibanding pengiriman produk ke negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar konsumen di Australia semakin meningkat.
·         Politik dan hukum
      Hukum dagang PT. Indofood, yang pada awalnya didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta pendirian no.228 yang kemudian diubah dengan akta no. 249, dan akta no.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan utama didirikannya PT. Indofood adalah memproduksi makanan olahan (khususnya mie instant), pengolahan gandum menjadi tepung terigu, industri makanan terpadu, distribusi, perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit

Daftar Pustaka:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDAYA PERUSAHAAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

SHU koperasi nasari