MANUSIA DAN PENDERITAAN
1.Pengertian Manusia
Manusia merupakan
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah di bumi dengan dibekali akal dan pikiran
untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan, sebagai berikut :
§ Secara biologis
Manusia dibedakan berdasarkan
fisik.
§ Secara rohani
Manusia dibedakan berdasarkan
kepercayaannya atau agama yang dianutnya.
Kehidupan manusia
sendiri sangatlah kompleks, begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia
sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia,
manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia
dengan sang pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan selaras dan
seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan se-sempurna penciptaan,
dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki.
Kepada manusia
diberikan-Nya akal dan dipersiapkan untuk menerima bermacam-macam ilmu
pengetahuan dan kepandaian, sehingga dapat berkreasi (berdaya cipta) dan sanggup
menguasai alam.
Awal interaksi sosial
manusia, manusia haruslah bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya agar
manusia dapat mengalami pembelajaran mengenai ruang lingkup sekelilingnya,
sehingga menyebabkan manusia mempunyai rasa ingin tahu dan mereka pun harus
mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu
tersebut dapat digunakan dalam kehidupannya, yaitu untuk memilih mana yang baik
dan mana yang tidak baik, serta mana yang merupakan hak dan mana yang merupakan
kewajiban. Sehingga terbentuklah norma-norma dalam masyarakat. Apabila manusia
memahami dengan baik ilmu pengetahuan tersebut maka norma-norma akan berjalan
dengan harmonis dan seimbang.
Dapat dikatakan bahwa
kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari
suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan
kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu
bangsa dan kebudayaan juga merupakan hasil interaksi manusia yang merupakan
perwujudan dari karya manusia.
2. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari
kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta yaitu dhra yang
berarti menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat mengandung arti lahir, batin,
atau lahir batin.
Penderitaan termasuk
realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang
berat dan ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat
atau tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan
oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula
suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai
langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami
oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan
memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk
tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda
atau wangsit sebelumnya, hanya saja manusia terkadang tidak menyadarinya. Tanda
atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar
dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang
terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius, Tuhan telah
memberikannya.
Bagi manusia yang tebal
imannya, musibah yang dialaminya akan cepat berlalu dan dapat menyadarkan dirinya
untuk bertobat kepadaNya dan tidak bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan
Tuhan atas dirinya.
3. Hubungan Manusia dan Penderitaan
Allah
SWT adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang
maha kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan makhluk
yang bernyawa dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan
penderitaan. Makhluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan
keinginannya. Perlu di pahami makhluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan
dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh
air dan udara, dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apabila
tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak
dipenuhi manusia telah melakukan penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi
patokan untuk selalu dipenuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada
penderitaan kekal di akhirat.
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan
insting namun juga pemikiran dan perasaannya. Tidak hanya naluri namun juga
nurani. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling mulia namun manusia
tidak dapat berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan
selalu mengharapkan perlindungan kepada penciptaNya.
Manusia
kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupannya, dan terkadang sakit
jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupannya. Manusia memerlukan rasa
aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat memenuhi
rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha memahami
kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat,
walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa
pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.
Manusia di dunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan
dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit
rohani. Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan
menyadari kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin
menjauhkan diri maka akan membawa pada pederitaan di akhirat.
4. Cara Menghadapi Penderitaan
Semua mengetahui bahwa hidup ini penuh dengan
kepahitan. Sepahitnya kopi masih lebih pahit lagi hidup ini. Ketika diluar sana
kita tertekan. Orang disekitar kita juga turut menyikuk. Sahabat terbaik susah
ditemukan. Lingkungan dan alam ini rasanya menghimpit kuat.
Tekanan dalam perjalanan hidup tidak dapat
dihindari, beberapa ada yang dapat dihindari, akan tetapi kebanyakan tidak
dapat dihindari. Ada tekanan langsung (tekanan fisik), ada pula tekanan semu (fitnah), dan yang terakhir adalah tekan tidak langsung
(ejekan – sindiran). Semuanya ini menimpa kita silih berganti. Tidak bisa
pilih-pilih karena semuanya berlangsung dalam kehendakNya.
Cara Mengatasi dan Mengimbangi Tekanan Stress Akibat dari
Penderitaan
Banyak hal yang dapat membuat diri ini
menderita. Mulai dari kelemahan sendirihingga
karena perbuatan orang-orang di sekitar kita. Persiapkan diri untuk segala
kemungkinan karena dunia ini tidak bisa ditebak. Sikap untuk menghadapinya
sebagai berikut :
1. Terima
semuanya itu apa adanya, katakan pada dirimu, “Saya pantas menerimanya,
kuatkan hatiku Tuhan!”.
2. Jika
kita tertekan janganlah lari ketakutan karena tekanan itu akan menunggu
didepanmu.
3. Jangan
lindungi dirimu (dengan harta, jabatan, pengaruh, relasi yang dimiliki)
dan jangan juga jauhi pergaulan (karena rasa malu itu). Biarkan
orang-orang merendahkan dan menghina. Itu pantas kamu dapatkan dan nikmatilah
kesakitan itu sambil belajar untuk lebih kuat.
4. Hadapi
dengan lapang dada, tetap tenang, penuh pengertian dan kedepankah kesabaran.
5. Dalam
semua kepahitan itu jangan menunjuk orang lain atau menuduh. Tapi fokuslah
terhadap diri sendiri, salahkan diri sendiri sebab sebesar-besarnya kesalahan
orang lain pastilah diri ini juga bersalah saat itu. Ingat teman, “Dedaunan
tidak bergerak sendiri melainkan karena sepoi-sepoi angin yang berhembus di sekitar”.
6. Tidak
usah lelah mencari siapa penyebabnya. Tidak ada gunanya menghabiskan waktu
untuk ini, ikhlaslah dan anggap saja ujian ini untuk menaikkan level
kecerdasanmu.
7. Kepahitan
adalah kesempatan untuk mencari tahu kekurangan selama ini. Lihatlah diri
sendiri sebagai satu-satunya subjek (faktor utama) lalu bercerminlah! Dalam
setiap tekanan yang menghampirimu jadikan itu sebagai koreksi, “Apa yang salah
dengan diri ini?”.
8. Perubahan
itu mutlak! Berubahlah untuk maju. Ditengah semua ketidaknyamanan ini
perolehlah penghiburan.
9. Jadilah
orang yang berguna. Ini berhubungan erat dengan aktivitas anda sehari-hari.
Saat hidup kita bisa bermanfaat lewat apa yang dikerjakan niscaya hidup lebih
terisi dan ada kepuasan tersendiri setelah membuat orang lain berbahagia.
5. Pengaruh dari Penderitaan
a.
Pengaruh Positif
Manusia yang
mengalami penderitaan mungkin juga akan memperoleh sikap positif dalam dirinya.
Sikap positif adalah sikap optimis dalam mengatasi penderitaan hidup dan
memahami bahwa hidup bukan hanya rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan
membebaskan diri dari penderitaan. Penderitaan dapat menjadi ladang untuk
introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya.
b.
Pengaruh Negatif
Manusia yang
mengalami penderitaan mungkin memperoleh pengaruh bermacam-macam. Sikap yang
timbul dapat berupa negatif, seperti penyesalan karena tidak bahagia, kecewa,
putus asa, atau ingin bunuh diri.
Komentar
Posting Komentar