KARANGAN ILMIAH
1.
Pengertian Tema
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang
suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan tentu mempunyai sebuah tema, karena
dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat.
Dalam menulis cerpen, puisi, novel, karya
tulis,
dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika
diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah fondasinya. Tema juga hal yang
paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik,
maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut
Pengertian tema secara
khusus dapat dilihat dari dua sisi, yaitu berdasarkan sudut pandang dan proses
penulisan. Berdasarkan sudut pandang, tema diartikan sebagai suatu amanat utama
yang disampaikan penulis melalui karangan. Sedangkan berdasarkan proses
penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan
pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik.
Syarat-syarat untuk
membuat tema yang baik sebagai berikut :
a.
Tema menarik perhatian
penulis
Tema yang menarik
perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari
data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong
terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
b.
Tema dikenal/diketahui
dengan baik
Maksudnya bahwa
sekurang-kurangnya prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip
ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data
melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga
pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian,
disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai
latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu
sebaik-baiknya.
c.
Bahan-bahannya dapat
diperoleh
Sebuah tema yang baik
harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau
tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat
memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
d.
Tema dibatasi ruang
lingkupnya
Tema yang terlampau umum
dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih
bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
2.
Pengertian Topik
Topik adalah inti utama
dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal
dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal
yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan
membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan
dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Terdapat
beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah
topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu
menjawab pertanyaan akan masalah apa
yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu
permasalahan masih bersifat umum dan tidak diuraikan secara lebih mendetail.
Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata
yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya
adalah baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan,
perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum, sementara tema akan
lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.
Dalam pemilihan suatu topik, penulis
harus memperhatikan tiga kriteria berikut ini :
1. Penulis
harus mampu menangani topik yang menjadi pilihannya.
2.
Penulis mempunyai keinginan yang
cukup besar untuk mengerjakan.
3. Penulis
mempunyai sarana, prasarana, dan waktu yang cukup untuk mengembangkan topik
pilihanya.
Setiap topik atau masalah yang
dibahas dalam penelitian harus layak. Dalam hal ini, kelayakan suatu masalah
penelitian berkaitan dengan banyak faktor. Faktor itu antara lain sebagai
berikut :
§ Kemanfaatan
hasil
Sejauh mana penelitian terhadap masalah tersebut akan
memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu pengetahuan atau kepada
pemecahan masalah-masalah praktis.
§ Kriteria
pengetahuan yang dipermasalahkan
Mempunyai khasanah keilmuan yang dapat dipakai untuk
pengajuan hipotesis dan mempunyai kemungkinan mendapatkan sejumlah fakta
empiric yang diperlukan guna pengujian hipotesis.
§ Persyaratan
dari segi peneliti
Sejauh mana kemampuan peneliti untuk melakukan
penelitian. Hal ini setidaknya menyangkut lima faktor, yaitu : biaya, waktu,
alat dan bahan, bekal kemampuan teoritis peneliti, dan penguasaan peneliti
terhadap metode penelitian yang akan digunakan.
3. Pengertian Judul
Judul adalah nama yang
dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas
atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang
manarik perhatian dan ada kalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel,
judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan judul adalah
lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul
hendaknya dibuat dengan ringkas, padat, dan menarik. Judul artikel diusahakan
tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
v Syarat
Pembuatan Judul
1.
Relevan
Mempunyai pertalian dengan temanya
atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2.
Provokatif
Menarik dengan sedemikian rupa
sehingga menimbulkan ketertarikan bagi setiap pembaca terhadap isi karangan.
3.
Singkat
Tidak mengambil bentuk kalimat atau
frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang
singkat.
v Jenis
Judul
§ Judul
langsung
Judul yang erat kaitannya dengan
bagian utama berita, sehingga hubungannya dengan bagian utama tampak jelas.
§ Judul
tidak langsung
Judul yang tidak langsung hubungannya
dengan bagian utama berita tetapi tetap menjiwai seluruh isi karangan/berita.
4. Langkah-Langkah
Pembuatan Karangan Ilmiah
1. Memilih Topik dan Tema
Pengertian topik dan tema sering
dikacaukan. Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang
medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau
penelitian. Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau
pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih
terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan topik adalah berikut ini :
·
Isu-isu yang masih hangat.
·
Peristiwa-peristiwa nasional atau
internasional.
·
Sesuatu (benda, karya, orang, dan
lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan
lain-lain.
·
Pengalaman-pengalaman pribadi yang
berbobot.
Dalam pertimbangan ini bila akan
menulis karya ilmiah bidang pendidikan maka yang menjadi pertimbangan adalah
topik tentang pendidikan. Cara yang mudah untuk mencari topik adalah dengan
membaca secara cepat berbagai sumber informasi, khususnya tentang pendidikan.
Hal ini bertujuan antara lain :
a. Menetapkan topik
yang akan dikembangkan.
b.
Mencari kemungkinan terdapatnya
sumber sebanyak mungkin.
c. Mencari
verifikasi yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan penulisan atau penelitian.
Selanjutnya penulis perlu membatasi
topik dengan cara :
§ Memilih
salah satu aspek khusus dari topik yang menjadi pilihannya.
§ Membatasi
waktu dan ruang dari aspek yang telah dipilihnya.
§ Memilih
peristiwa khusus dari pembahasan tersebut.
Selain itu, Wahab (1994:1-2)
menyebutkan tiga hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik, sebagai
berikut :
o
Penulis dapat memilih topik yang
telah menjadi minatnya.
o Penulis
dapat memilih topik yang diperkirakan dapat mengembangkan minatnya.
o Topik
tersebut mengundang rasa ingin tahu penulis.
2. Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik dan menentukan
tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari
berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan
terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan
yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara
sepintas serta menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut
bisa dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan
teoritis dari karya tulis tersebut.
3. Merencanakan Kerangka Penulisan
Setelah memilih topik dan menentukan
tema penulisan, serta mengumpulkan bahan yang relevan, penulis mulai
merencanakan susunan kerangka penulisan. Wahab (1994:29) menyebutkan tiga
alasan penulis perlu menyusun kerangka penulisan. Tiga alasan tersebut adalah :
o
Penyusunan kerangka dapat membantu
penulis mengorganisasikan ide-idenya.
o Penyusunan
kerangka mempercepat proses penulisan.
o Penyusunan
kerangka dapat meningkatkan kualitas bahasa.
4. Penulisan Karya Ilmiah
Setelah kerangka penulisan karya
ilmiah tersusun, langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah
mengembangkan kerangka penulisan karya ilmiah tersebut menjadi
paragraf-paragraf pengembangan. Pengembangan sebuah paragraf harus memperhatikan
hal-hal berikut ini :
§ Pilihan kata
dalam setiap kalimat dalam paragraf.
§ Kalimat-kalimat
dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada kalimat sumbang, yakni yang
tidak mendukung ide pokok dalam paragraf).
§ Setiap
paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan dengan beberapa ide
penjelas.
§ Bahasa yang
digunakan mengikuti kaidah yang berlaku.
§ Ejaan dan tanda
baca harus diperhatikan.
§ Ada
keterpaduan antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya.
5. Penyuntingan, Revisi, dan Draf Final
Setelah kerangka dikembangkan
menjadi beberapa paragraf dengan memperhatikan beberapa hal dalam
pengembangannya, kegiatan berikutnya adalah penyuntingan. Penyuntingan ini
dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri, atau dengan bantuan orang lain.
Proses penyuntingan ini meliputi
beberapa unsur, yaitu :
·
Teknis penulisan (sistematika,
ejaan, dan tanda baca)
·
Kalimat
·
Paragraf
·
Bahasa
·
Isi
Setelah melalui proses penyuntingan
ini, penulis mulai merevisi karya tulisnya. Pada akhirnya, draf final karya
tulis ilmiah tersebut dapat disusun dan dipublikasikan.
A.
Kerangka
Penyusunan Karya Ilmiah
1.
Judul
2.
Lembar Pengesahan
3.
Abstrak/Ringkasan
4.
Kata Pengantar
5.
Daftar Isi
6.
Daftar Tabel
7.
Daftar Gambar
8.
Daftar Lampiran
9.
Daftar Istilah
atau Daftar Singkatan
10.
(BAB I)
Pendahuluan
11.
(BAB II)
Tinjauan Pustaka
12.
(BAB III)
Bahan dan Metode Penelitian
13.
(BAB IV)
Hasil Penelitian dan Pembahasan
14.
(BAB V)
Kesimpulan dan Saran
15.
Daftar
Pustaka
16.
Lampiran
B.
Teknik Penyusunan Karangan Ilmiah
1. Tahap
Persiapan
Dalam tahap persiapan dilakukan :
§ Pertimbangan
pemilihan masalah atau topik.
-
Topik yang akan di pilih harus yang
ada di sekitar penulis.
-
Topik yang di pakai harus topik yang
paling menarik dari topik yang ada.
-
Pembahasan harus terpusat pada segi
lingkup sempit dan terbatas.
-
Memilki data dan fakta yang obyektif
dan mencukupi.
-
Harus diketahui prinsip-prinsip
ilmiahnya meskipun sedikit.
-
Harus memiliki sumber acuan atau
bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
§ Pembatasan
topik atau penentuan judul
-
Pembatasan topik harus dilakukan
sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
-
Penentuan judul dapat dilakukan
sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilmiah
tersebut.
-
Penentuan judul karya ilmiah harus
dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandung
unsur 5W + 1H yakni what (apa), why (mengapa), when (kapan), who
(siapa), where (dimana), dan how (bagaimana).
§ Pembuatan
kerangka karangan (outline)
-
Membimbing untuk memulai menyusun
kerangka karangan.
-
Membuat pedoman penulisan karya
ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
-
Pembuatan rencana daftar isi dari
karya ilmiah.
2.
Tahap Penulisan Data
§ Pencarian
keterangan dari bahan bacaan atau referensi.
§ Pengumpulan
keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema
dalam karya ilmiah.
§ Pengamatan
langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya
ilmiah.
§ Melakukan
percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.
3.
Tahap Pengorganisasian dan Pengkonsepan
§ Pengelompokan
bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah,
data yang telah terkumpul di seleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis,
sifat, dan bentuk data.
§ Pengkonsepan
karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah
ditetapkan.
4.
Tahap Pemeriksaan atau Penyuntingan
Konsep (Editing)
§ Melengkapi data
yang dirasa masih kurang.
§ Membuang dan
mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan
karya ilmiah.
§ Mengedit
setiap kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan secara
berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan
yang lain.
§ Mengedit
setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa
yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian
kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5.
Tahap Penyajian
§ Segi kerapihan
dan kebersihan.
§ Tata letak
(layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman pembuka,
halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar
pustaka, dll.
§ Memakai
standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misal standar penulisan
kutipan, catatan kaki, daftar pustaka, dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.
5. Pengertian Ringkasan, Abstrak, dan
Sintesis
a.
Ringkasan
Ringkasan menyajikan
kembali sebuah tulisan yang panjang ke dalam bentuk pendek yang disebut
meringkas. Tindakan meringkas dapat dilakukan terhadap berbagai jenis teks, di
antaranya ringkasan atas novel, ringkasan atas buku laporan tahunan, dan
ringkasan atas sebuah bab sebuah buku.
Untuk sampai pada
ringkasan yang baik, cara yang dapat dilakukan oleh penulis adalah menghilangkan
segala macam “hiasan” dalam teks yang akan diringkas. Yang dimaksud dengan “hiasan”
disini dapat berupa ilustrasi atau contoh, keindahan gaya bahasa, dan penjelasan
yang terperinci.
Ciri-ciri
ringkasan :
1.
Penulis haruslah
mempertahankan urutan pikiran dan cara pandang penulis asli.
2. Penulis
harus bersifat netral, dalam arti tidak memasukan pikiran, ide, maupun opininya
ke dalam ringkasa yang dibuatnya.
3.
Ringkasan yang dibuat
haruslah mewakili gaya asli penulisnya, bukan gaya pembuat ringkasan.
Dengan membaca
teks asli secara berulang-ulang, menandai kalimat topik setiap paragraf, dan
menghilangkan segala macam hiasan, penulis akan dapat membuat sebuah ringkasan
yang baik.
b.
Abstrak
Abstrak
adalah karangan ringkas berupa rangkuman. Istilah ini lazim digunakan dalam
penulisan ilmiah. Oleh karena itu, abastrak terikat dengan aturan penulisan
ilmiah.
Dalam sebuah abstrak
setidaknya ada hal-hal berkut :
1.
Latar belakang atau
alasan atas topik yang dipilih.
2. Tujuan
penelitian yang dilakukan oleh penulis.
3. Metode
atau bahan yang digunakan dalam penelitian.
4.
Keluaran atau kesimpulan
atas penelitian.
Panjang atau pendek
sebuah abstrak amat ditentukan oleh tujuannya. Apabila abstrak tersebut ditulis
untuk keperluan jurnal, maka panjangnya antara 75 sampai dengan 100 kata,
sedangkan untuk skripsi 200 sampai dengan 250 kata.
Selain itu, perlu
diperhatikan pula bahwa kesepakatan umum dalam dunia ilmu bahwa abstrak ditulis
bahasa Inggris. Misalnya, apabila sebuah artikel untuk jurnal atau skripsi
ditulis dalam bahasa Indonesia, maka abstraknya ditulis dalam bahasa Inggris.
c.
Sintesis
Berbeda dengan
ringkasan dan abstrak yang merupakan ringkasan atas satu sumber saja, sintesis
dibuat atas beberapa sumber. Pada dasarnya sintesis adalah merangkum intisari
bacaan yang berasal dari beberapa sumber. Kegiatan ini harus memperhatikan data
publikasi atas sumber-sumber yang digunakan. Dalam tulisan laras ilmiah, data publikasi
atas sumber-sumber tersebut kemudian dimasukan ke dalam daftar pustaka.
Syarat pembuatan
sintesis :
1.
Penulis harus bersikap
objektif dan kritis atas teks yang digunakannya.
2. Bersikap
kritis atas sumber yang dibacanya.
3. Sudut
pandang penulis harus tajam.
4. Penulis
harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengan sumber lainnya.
5.
Penulis harus menekankan
pada bagian sumber yang diperlukannya.
6. Perbedaan Ringkasan,
Abstrak, dan Sintesis
Ringkasan,
abstrak, dan sintesis memiliki perbedaan sebagai berikut :
§ Ringkasan
-
Menulis kembali sebuah tulisan yang panjang menjadi bentuk yang lebih
pendek.
-
Dapat dilakukan pada berbagai jenis teks (novel, buku, laporan).
§ Abstrak
-
Tulisan atau karangan yang berupa rangkuman.
-
Digunakan dalam penulisan ilmiah/kepentingan penelitan.
§ Sintesis
-
Membuat ringkasan dari berbagai sumber.
-
Melampirkan data sumber.
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar